Ote-ote sendiri adalah gorengan khas Porong, Jawa Timur. Ote-ote merupakan camilan sejenis bakwan yang terbuat dari campuran tepung terigu dan sayuran seperti kubis, wortel dan tauge. Selain itu, ada juga yang memasukkan potongan ayam, udang, hingga rumput laut sebagai isian untuk menambah kelezatannya. Ote-ote sangat pas dinikmati sebagai camilan sambil berbincang dengan kerabat, teman ataupun keluarga. Memiliki lapisan kulit bagian luarnya garing dan renyah, sementara bagian dalamnya lembut sehingga menimbulkan sensasi lumer di mulut. Selain memiliki rasa yang lezat, bentuk ote-ote unik karena memakai centong sayur sebagai cetakan. Ini juga yang menjadi ciri khas ote-ote yang membedakannya dengan bakwan sayur pada umumnya.
Apabila ditelusuri dari sejarahnya, sebenarnya ote-ote merupakan makanan yang diperkenalkan oleh masyarakat Tionghoa. Di daerah asalnya, ote-ote bahkan masih bisa dijumpai di gerobak jualan pinggir jalan. Lantas, bagaimana ote-ote bisa dikenal secara luas di Jawa Timur? Yuk, simak sejarah singkatnya di bawah ini! Ote-ote merupakan bakwan khas Tionghoa yang berasal dari Kota Fuzhou di Provinsi Fujian. Dikutip dari buku Kuliner Khas Tionghoa di Indonesia oleh Nicholas Melodysky, ote-ote dibawa ke Indonesia oleh keluarga Tionghoa yang memang berprofesi sebagai pedagang. Kemudian keluarga pemilik itu pindah dari Tiongkok ke Kota Porong dan turut membawa ote-ote untuk dijual. Dikarenakan daerah Porong kala itu masih dipenuhi oleh etnis Tionghoa, dagangan mereka pun langsung laris manis. Seiring dengan berkembangnya zaman, ote-ote tidak hanya dinikmati oleh masyarakat etnis Tionghoa, namun juga masyarakat pribumi secara keseluruhan, terutama yang berasal dari Jawa Timur. Sampai saat ini, ote-ote masih banyak dijual sebagai gorengan di pinggir jalan, warung makan, hingga restoran.
Cara Membuat Ote-ote
Cara membuat ote-ote hampir sama dengan bakwan. Bedanya, ote-ote umumnya menggunakan kacang kedelai sebagai bahan campuran. Berikut adalah cara membuat ote-ote khas Porong selengkapnya yang dilansir dari buku Makanan Kaki Lima Paling Diminati oleh Dapur Alma.
Untuk Bahan Kulit :
- 250 gram kedelai putih, rendam dalam air selama 10 jam
- 500 ml air
- 500 gram tepung beras
- 50 gram bawang putih
- Garam secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
Untuk Bahan Isi :
- 100 gram rumput laut kering, siram dengan air hingga lunak, tiriskan
- 250 gram daun bawang, iris
- 500 gram daging ayam/tiram/tuna kalengan/daging cincang, iris tipis
- 4 siung bawang putih
- Garam dan gula secukupnya
- Kecap manis dan minyak wijen secukupnya
- 125 gram cabai rawit
Cara Membuat :
- Blender kacang kedelai, bawang putih, dan air hingga lembut, tambahkan tepung beras dan garam. Kemudian aduk rata.
- Panaskan 2 sendok makan minyak goreng dalam wajan, masukkan bawang putih lalu tumis sampai harum. Masukkan ayam dan masak lagi hingga setengah matang. Kemudian tambahkan kecap manis dan gula sesuai selera, masak hingga matang. Tuangkan minyak wijen, angkat.
- Panaskan minyak sebanyak 1,5 liter dalam wajan, siapkan sendok sayur yang telah direndam dalam minyak panas.
- Ambil sedikit adonan kacang kedelai lalu oleskan tipis-tipis di dalam sendok sayur tersebut, kemudian isi dengan daun bawang, rumput laut, dan tumisan ayam, lalu tutup dengan adonan kulit dengan mengolesinya lagi.
- Masukkan ke dalam wajan, tunggu selama 1 menit lalu ketuk-ketuk hingga ote-ote lepas dari sendok sayur. Teruskan menggoreng hingga kedua sisi kecokelatan.
- Setelah matang merata, ote-ote siap disajikan dengan cabai rawit