Saturday , July 27 2024
Mengenal Faktur Penjualan dan Pembelian Obat, Fungsi dan Komponennya yang Perlu Diketahui

Mengenal Faktur Penjualan dan Pembelian Obat, Fungsi dan Komponennya yang Perlu Diketahui

Jika Anda memperhatikan, setiap Anda melakukan pembelian obat di apotek, maka Anda tidak akan mendapatkan nota pembelian, melainkan faktur penjualan. Secara definisi, faktur penjualan obat adalah sebuah bukti tagihan dari pelayan farmasi terkait obat yang Anda beli.

Sebenarnya bukan tanpa alasan apotek lebih memilih menggunakan faktur dari pada nota. Hal ini dikarenakan dalam faktur terdapat banyak informasi penting yang akan membantu konsumen dalam penggunaan obat seperti tanggal kadaluarsa obat.

Faktur ini juga penting dalam penjualan obat jenis narkotika sebagai bukti legalitas, karena di dalam faktur tertulis jelas nomor izin apotek yangmenjual obat tersebut, serta terdapat tanda tangan apoteker. Jumlah obat yang tertera dalam faktur juga menjadi bukti bahwa penjualan obat wajib apotek tidak melebihi dosis yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Fungsi Faktur Penjualan Obat

Selain alasan-alasan yang sudah diulas sebelumnya, faktur penjualan obat juga memiliki fungsi antara lain:

  • Sebagai bukti yang sah atas transaksi pembelian obat oleh konsumen, yang akan memudahkan pendataan transaksi yang sudah terjadi
  • Sebagai bukti tagihan yang apotek obat yang sudah dibeli. Bukti ini akan menjadi pegangan kedua belah pihak apabila terdapat ketidak sesuaian barang dengan catatan yang tercantum dalam faktur
  • Sebagai rujukan dan juga bukti penjualan dalam jurnal pembukuan keuangan apotek
  • Bisa juga digunakan sebagai rujukan untuk pencatatan dan juga pencocokan stok obat

Faktur Pembelian Obat

Tidak hanya dalam hal penjualan terhadap konsumen saja apotek menggunakan faktur penjualan. Dalam pengadaan stok obat biasanya pihak suplier juga akan memberikan faktur pembelian. Perbedaan antara faktur penjualan dan pembelian adalah status pembayarannya.

Jika status barang yang dipesan masih dalam masa kredit atau cicilan, maka faktur yang dikeluarkan adalah faktur pembelian. Sebaliknya jika pembelian dilakukan secara tunai maka faktur yang diberikan adalah faktur penjualan.

Komponen yang Wajib Ada dalam Faktur Pembelian Obat

Berbeda dengan nota biasa, pada faktur pembelian obat terdapat komponen-komponen yang wajib tercantum di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Data Apotek Penjual

Data apotek penjual ini meliputi nama apotek, nomor izin apotek, alamat, nomor telepon, email dan juga website apabila memiliki situs website.

2. Data Pelanggan

Komponen yang kedua adalah data pelanggan meliputi nama, alamat dan nomor telepon aktif pelanggan tersebut.

3. Data Transaksi

Komponen yang ketiga adalah data transaksi, yang meliputi nama kasir yang melakukan transaksi, tanggal pembelian, nomor faktur, dan juga metode pembayaran.

4. Data Barang

Sebuah faktur penjualan obat juga wajib mencantumkan data barang yang diperjualbelikan meliputi: Nama obat yang dijual, kuantiti obat yang dibeli, Batch dan tanggal kadaluarsa, nominal harga yang terbayar, diskon yang diberikan jika ada, pajak jika ada dan juga sub total.

5. Catatan

Komponen berikutnya adalah catatan jika diperlukan. Catatan ini merupakan catatan disclaimer tidak adanya pengembalian atau penukaran obat yang sudah dibeli.

6. Tanda Tangan Kedua Belah Pihak

Tanda tangan penjual dan pembeli juga merupakan komponen yang harus ada dalam pembuatan faktur penjualan.

Demikianlah sedikit uraian mengenai faktur pembelian obat di apotek serta faktur pembelian obat. Sementara itu, bagi Anda yang merasa kebingungan dalam membuatnya, Anda bisa mencari contoh faktur pembelian dan faktur penjualan obat yang ada di internet.

Jika Anda membutuhkan software untuk memudahkan dalam membuat beragam dokumen seperti laporan dan kartu stok secara otomatis, maka Anda bisa menggunakan sofware apotek dari Vmedis.